Jumat, 06 Oktober 2017

Opini Masalah Perkembangan Kewirausahaan

Assalamu'alaikum Warohmaullahi Wabarokatu.

   Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT ang telah memberikan kita ilmu berfikir sehingga pada kesempatan kali ini saya telah menyelesaikan salah satu tugas saya di kampus, sholawat serta salam marilah kita curah limpahkan kepada junjungan kita semua nabi besar umat islam baginda Rasulullah Muhammad SAW kepada beliau, keluarga, para sahabat dan entunya kita sebagai umatnya yang insyaAllah selalu istiqomah pada ajarannya.
   Pada blog kali ini yaitu pembahasan tentang Kewirausahaan lebih tepatnya lagi akan membahas tentang "Opini Masalah Perkembangan Kewirausahaan" semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, selamat membaca.



Opini Masalah Perkembangan Kewirausahaan
Ø  Definisi Opini
Pengertian Opini - Menurut wikipedia, opini (opinion) adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian. Meskipun bukan merupakan sebuah fakta akan tetapi jika suatu saat suatu opini dapat dibuktikan maka opini tersebut akan berubah menjadi sebuah fakta.

Ø  Analisis Opini
Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan tentang opini dari salah satu wirausahaan muda di Indonesia. Problem yang terjadi pada permasalahan tersebut adalah masih bagian dari koflik internal yang mana konflik tersebut berasal dari keluarga itu sendiri. Konflik itu menyangkut kedua adik dan kakak yaitu Dimas dan Reza Nurhilman. Konflik tersebut bermula pada saat Reza Nurhilman mengembangkan usahanya di bidang kuliner yaitu dengan brand kripik maicih dan setelah terdengar usaha tersebut menguntungkan dan banyak mendapatkan omset yang luar biasa munculah sang kakak (Dimas) yang ingin mengembangkan usaha yang sama, usaha yang digerakan oleh Reza (AXL) yang mana dengan promosinya menggunakan sosial media dengan salah satu akun Twitter yang bernama @maicih, setelah usaha tersebut melonjat begitu pesat sang kakak pun membuat usaha yang sama dan membuat akun yang hampir sama pada akun Twitternya dengan usaha yang dikembangkan oleh Reza (AXL) dengan nama Twitter @infomaicih. Sebagai penjelas mari kita cermati berita berikut ini tentang salah satu masalah kewirausahaan.

Ø  Berita Masalah Kewirausahaan
BANDUNG (bisnis-jabar.com): Anda penikmat Maicih? Itu lho produk makanan ringan yang sedang menjadi bahan pembicaraan berbagai kalangan masyarakat di Kota Bandung setahun belakangan ini.
Bila memang menjadi penikmat dan penggemar sejati produk makanan tersebut, tentu tau dong dengan akun twitter-nya. Bahkan, jejaring sosial ciptaan Jack Dorsey itulah yang disinyalir melambungkan nama Maicih di pasaran.
Namun, ada yang berbeda dan membuat followers bertanya-tanya ketika menemukan akun Maicih di twitter. Setidaknya ada dua akun yang ramai (twit) mempromosikan produk makanan ringan asal Kota Kembang itu, yakni @maicih dan @infomaicih.
Ternyata, keduanya memang berbeda dan lain produk lho. Bahkan, akibat memiliki dua akun twitter yang berbeda itu, Maicih disinyalir mengalami perpecahan di tubuh manajemennya.
Hal itu diperkuat dengan adanya dua produsen keripik pedas yang berbeda, yakni CV Maicih dan Maicih. CV Maicih dipimpin atau dimiliki oleh Dimas Ginanjar Merdeka, sedangkan Maicih dipimpin oleh Reza Nurhilman.
Ketika dimintai konfirmasi mengenai isu tersebut, Direktur CV Maicih Dimas Ginanjar Merdeka membenarkan kabar perpecahan yang terjadi di tubuh Maicih. Bahkan, perpecahan itu juga berlangsung di dalam keluarganya.
Dia menuturkan dalam perjalanan bisnisnya sekitar setahun belakangan ini, Maicih dikelola tiga bersaudara, yakni Dimas (anak pertama, Direktur CV Maicih), Arie Kurniadi (anak kedua yang menjabat sebagai Menteri Pangan Maicih), dan Reza Nurhilman (anak bungsu yang menjabat sebagai Presiden Maicih).
Akan tetapi, ujar Dimas, sejak awal tahun ini mereka berpisah menjalankan usahanya masing-masing karena alasan tertentu. Dimas enggan memberitahukan faktor utamanya.
“Yang jelas, kami berpisah karena perbedaan prinsip dan arah bisnis,” ujar pria kelahiran Bandung, 17 Agustus 1985 ini.
Saat ini, pria yang akrab dipanggil Bob ini menjalankan usahanya sendirian dan membentuk CV Maicih. Adapun Reza dibantu kakaknya Arie menjalankan usaha di bawah bendera Maicih.
Bob menuturkan perpecahan di kalangan keluarganya itu pun susah untuk didamaikan, meski telah diupayakan dengan beberapa langkah. Komunikasi pun tidak lagi berjalan.
“Saya telah berusaha untuk berdamai dengan datang pada saat upaya langkah damai oleh beberapa sesepuh, namun dari pihak adik nggak mau datang,” ujarnya.
Reza Nurhilman, Presiden Maicih, menuturkan isu perpecahan yang terjadi di dalam tubuh Maicih tidak menjadi penghambat laju bisnis mereka.
Dia memilih untuk tidak memikirkan masalah itu dengan serius dan lebih memilih fokus menjalankan usaha.
“Sekarang saya lebih fokus menjalankan bisnis keripik ini yang makin tumbuh potensial,” tuturnya.
Produksi dan penjualan kedua produsen brand Maicih itu boleh terbilang sangat melimpah. Maicih ‘milik’ Bob setiap hari bisa memproduksi 5.000—8.000 bungkus berbagai jenis, seperti gurilem, keripik, seblak, dan basreng.
Adapun Maicih ‘milik’ Reza bisa memproduksi 75.000 bungkus per minggu dengan produk keripik, gurilem, dan seblak. Omzetnya pun diklaim telah mencapai Rp4 miliar per bulan.
Perpecahan di tubuh Maicih itu jadi mengingatkan kita pada perpecahan serupa yang terjadi pada usaha kuliner di Kota Bandung lainnya, Tahu Yun-yi dan Ikan Bakar Cianjur. (Ajijah) sumber : Bisnis.com Jawa Barat.

Ø  Solusi Permasalahan Kewirausahaan
Menurut saya dengan adanya konflik tersebut sebaiknya kita harus lebih belajar menghargai kerja keras orang lain meskipun itu adik kita ataupun yang lebih muda dari kita. Usaha yang dikembangkan oleh sang kakak Dimas itu bisa dikatakan sebagai pengakuan hak Maicih milik Reza Nurhilman, meskipun nama maicih sebagai nama usaha yang dikembangkan oleh Dimas, namun usaha tersebut adalah usaha yang terkenal miliknya Reza Nurhilman. Dengan kata lain sebaiknya komunikasi  harus lebih diperhatikan dalam membuat usaha ataupun berwirausaha jangan sampai kita menganggap komunikasi adalah hal yang tidak begitu penting karena komunikasi merupakan bagian terpenting dari proses kewirausahaan.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar