Assalamu'alaikum Warohmaullahi Wabarokatu.
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT ang telah memberikan
kita ilmu berfikir sehingga pada kesempatan kali ini saya telah
menyelesaikan salah satu tugas saya di kampus, sholawat serta salam
marilah kita curah limpahkan kepada junjungan kita semua nabi besar umat
islam baginda Rasulullah Muhammad SAW kepada beliau, keluarga, para
sahabat dan entunya kita sebagai umatnya yang insyaAllah selalu
istiqomah pada ajarannya.
Pada blog kali ini yaitu pembahasan tentang Kewirausahaan lebih
tepatnya lagi akan membahas tentang "Opini Masalah Perkembangan Kewirausahaan"
semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, selamat membaca.
Opini Masalah Perkembangan Kewirausahaan
Ø Definisi
Opini
Pengertian Opini -
Menurut wikipedia, opini (opinion)
adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau
preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak
objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian. Meskipun bukan
merupakan sebuah fakta akan tetapi jika suatu saat suatu opini dapat dibuktikan
maka opini tersebut akan berubah menjadi sebuah fakta.
Ø Analisis
Opini
Pada
kesempatan kali ini saya akan memberikan tentang opini dari salah satu
wirausahaan muda di Indonesia. Problem yang terjadi pada permasalahan tersebut
adalah masih bagian dari koflik internal yang mana konflik tersebut berasal
dari keluarga itu sendiri. Konflik itu menyangkut kedua adik dan kakak yaitu
Dimas dan Reza Nurhilman. Konflik tersebut bermula pada saat Reza Nurhilman
mengembangkan usahanya di bidang kuliner yaitu dengan brand kripik maicih dan
setelah terdengar usaha tersebut menguntungkan dan banyak mendapatkan omset
yang luar biasa munculah sang kakak (Dimas) yang ingin mengembangkan usaha yang
sama, usaha yang digerakan oleh Reza (AXL) yang mana dengan promosinya
menggunakan sosial media dengan salah satu akun Twitter yang bernama @maicih,
setelah usaha tersebut melonjat begitu pesat sang kakak pun membuat usaha yang
sama dan membuat akun yang hampir sama pada akun Twitternya dengan usaha yang
dikembangkan oleh Reza (AXL) dengan nama Twitter @infomaicih. Sebagai penjelas
mari kita cermati berita berikut ini tentang salah satu masalah kewirausahaan.
Ø Berita
Masalah Kewirausahaan
BANDUNG
(bisnis-jabar.com): Anda penikmat Maicih? Itu lho produk makanan ringan yang
sedang menjadi bahan pembicaraan berbagai kalangan masyarakat di Kota Bandung
setahun belakangan ini.
Bila memang
menjadi penikmat dan penggemar sejati produk makanan tersebut, tentu tau dong
dengan akun twitter-nya. Bahkan, jejaring sosial ciptaan Jack Dorsey itulah
yang disinyalir melambungkan nama Maicih di pasaran.
Namun, ada
yang berbeda dan membuat followers bertanya-tanya ketika menemukan akun Maicih
di twitter. Setidaknya ada dua akun yang ramai (twit) mempromosikan produk
makanan ringan asal Kota Kembang itu, yakni @maicih dan @infomaicih.
Ternyata,
keduanya memang berbeda dan lain produk lho. Bahkan, akibat memiliki dua akun
twitter yang berbeda itu, Maicih disinyalir mengalami perpecahan di tubuh
manajemennya.
Hal itu
diperkuat dengan adanya dua produsen keripik pedas yang berbeda, yakni CV
Maicih dan Maicih. CV Maicih dipimpin atau dimiliki oleh Dimas Ginanjar
Merdeka, sedangkan Maicih dipimpin oleh Reza Nurhilman.
Ketika
dimintai konfirmasi mengenai isu tersebut, Direktur CV Maicih Dimas Ginanjar
Merdeka membenarkan kabar perpecahan yang terjadi di tubuh Maicih. Bahkan,
perpecahan itu juga berlangsung di dalam keluarganya.
Dia
menuturkan dalam perjalanan bisnisnya sekitar setahun belakangan ini, Maicih
dikelola tiga bersaudara, yakni Dimas (anak pertama, Direktur CV Maicih), Arie
Kurniadi (anak kedua yang menjabat sebagai Menteri Pangan Maicih), dan Reza
Nurhilman (anak bungsu yang menjabat sebagai Presiden Maicih).
Akan tetapi,
ujar Dimas, sejak awal tahun ini mereka berpisah menjalankan usahanya
masing-masing karena alasan tertentu. Dimas enggan memberitahukan faktor
utamanya.
“Yang jelas,
kami berpisah karena perbedaan prinsip dan arah bisnis,” ujar pria kelahiran
Bandung, 17 Agustus 1985 ini.
Saat ini,
pria yang akrab dipanggil Bob ini menjalankan usahanya sendirian dan membentuk
CV Maicih. Adapun Reza dibantu kakaknya Arie menjalankan usaha di bawah bendera
Maicih.
Bob
menuturkan perpecahan di kalangan keluarganya itu pun susah untuk didamaikan,
meski telah diupayakan dengan beberapa langkah. Komunikasi pun tidak lagi
berjalan.
“Saya telah
berusaha untuk berdamai dengan datang pada saat upaya langkah damai oleh
beberapa sesepuh, namun dari pihak adik nggak mau datang,” ujarnya.
Reza
Nurhilman, Presiden Maicih, menuturkan isu perpecahan yang terjadi di dalam
tubuh Maicih tidak menjadi penghambat laju bisnis mereka.
Dia memilih
untuk tidak memikirkan masalah itu dengan serius dan lebih memilih fokus
menjalankan usaha.
“Sekarang
saya lebih fokus menjalankan bisnis keripik ini yang makin tumbuh potensial,”
tuturnya.
Produksi dan
penjualan kedua produsen brand Maicih itu boleh terbilang sangat melimpah.
Maicih ‘milik’ Bob setiap hari bisa memproduksi 5.000—8.000 bungkus berbagai
jenis, seperti gurilem, keripik, seblak, dan basreng.
Adapun Maicih
‘milik’ Reza bisa memproduksi 75.000 bungkus per minggu dengan produk keripik,
gurilem, dan seblak. Omzetnya pun diklaim telah mencapai Rp4 miliar per bulan.
Perpecahan di
tubuh Maicih itu jadi mengingatkan kita pada perpecahan serupa yang terjadi
pada usaha kuliner di Kota Bandung lainnya, Tahu Yun-yi dan Ikan Bakar Cianjur.
(Ajijah) sumber : Bisnis.com Jawa Barat.
Ø Solusi
Permasalahan Kewirausahaan
Menurut saya
dengan adanya konflik tersebut sebaiknya kita harus lebih belajar menghargai
kerja keras orang lain meskipun itu adik kita ataupun yang lebih muda dari
kita. Usaha yang dikembangkan oleh sang kakak Dimas itu bisa dikatakan sebagai
pengakuan hak Maicih milik Reza Nurhilman, meskipun nama maicih sebagai nama
usaha yang dikembangkan oleh Dimas, namun usaha tersebut adalah usaha yang
terkenal miliknya Reza Nurhilman. Dengan kata lain sebaiknya komunikasi harus lebih diperhatikan dalam membuat usaha
ataupun berwirausaha jangan sampai kita menganggap komunikasi adalah hal yang tidak
begitu penting karena komunikasi merupakan bagian terpenting dari proses
kewirausahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar