Negosiasi dan Persuasif serta Perbedaannya
Assalamu'alaikum Warohmaullahi Wabarokatu.
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT ang telah memberikan kita ilmu berfikir sehingga pada kesempatan kali ini saya telah menyelesaikan salah satu tugas saya di kampus, sholawat serta salam marilah kita curah limpahkan kepada junjungan kita semua nabi besar umat islam baginda Rasulullah Muhammad SAW kepada beliau, keluarga, para sahabat dan tentunya kita sebagai umatnya yang insyaAllah selalu istiqomah pada ajarannya.
Pada blog kali ini yaitu pembahasan tentang Komunikasi Bisnis lebih tepatnya lagi akan membahas tentang "Negosiasi dan Persuasif serta Perbedaannya" semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Selamat membaca.
NEGOSIASI
1. Pengertian
Negosiasi
Negosiasi adalah bentuk
interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama, sehingga
keduanya saling sepakat dan diuntungkan.
Negosiasi ini dilakukan apabila
ada dua pihak yang awalnya memiliki perbedaan pendapat, sehingga harus mencari
kesepakatan bersama.
Kalau teman-teman kurang akrab
dengan kata Negosiasi, sebenarnya Negosiasi itu sama juga maknanya dengan Tawar
Menawar.
2.
Tujuan Negosiasi
Sama seperti pengertian
negosiasi, yaitu untuk mencapai kesepakatan bersama.
- Mencapai kesepakatan
bersama.
- Mengurangi perbedaan
porsi setiap pihak.
- Saling menguntungkan
kedua pihak yang bernegosiasi.
- Tidak ada yang
dirugikan.
3.
Hal yang harus dilakukan saat bernegosiasi
- Mengajak membuat
kesepakatan.
- Memberikan alasan kenapa
harus ada kesepakatan.
- Membandingkan beberapa
pilihan.
- Memperjelas dan menguji
perbandingan yang dikemukakan.
- Mengevaluasi kekuatan
dan komitmen bersama.
- Menetapkan dan
menegaskan kembali tujuan negosiasi.
4. Tahapan
Negosiasi
· Orientasi
Pembukaan
atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi. Biasanya berupa kata salam, sapa
dan sebagainya.
· Permintaan
Di mana pihak
yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau permasalahan yang dihadapi.
· Pemenuhan
Pihak yang
terkait memberitahukan mengenai barang atau obyek agar orang yang diajak
interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham.
· Penawaran
Suatu puncak
dari negosiasi karena terjadi proses tawar menawar pihak satu dengan pihak yang
lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang menguntungkan satu sama lain.
· Persetujuan
Kesepakatan
atas hasil penawaran dari kedua belah pihak.
· Pembelian
Terjadinya
transaksi jual beli antara masing-masing pihak terkait.
· Penutup
Mengakhiri
dari sebuah percakapan antara kedua pihak untuk menyelesaikan suatu proses
interaksi dalam negosiasi.
5. Elemen Negosiasi Berprinsip
Keberhasilan sebuah proses negosiasi berprinsip sangat dipengaruhi oleh
beberapa elemen dan masing-masing sangat mendukung satu dengan yang lainnya. 7
Elemen dasar negosiasi berprinsip dari buku “Getting To Yes: Negotiating
Agreement Without Giving In” yang ditulis oleh Roger Fisher dan William Ury,
mencakup antara lain:
1. Minat, Apa yang diinginkan dan dibutuhkan
masing-masing pihak? Apa hasil akhir yang dipikirkan dan diharapkan
masing-masing pihak? Bagaimana masing-masing pihak menilai permasalahan?.
2. Pilihan, Apa saja kemungkinan pilihan yang ada untuk
dapat disepakati? Kira-kira pilihan apa yang dimiliki oleh pihak lain? Pilihan
apa yang paling ekologis? Sangat dibutuhkan kreativitas sebagai keterampilan
yang berguna dalam menemukan opsi tambahan dalam negosiasi.
3. Alternatif, Bagaimana jika tidak tercapai kesepakatan?
Apakah pilihan yang baik dan buruknya? Apakah jika tidak mencapai kesepakatan
dapat berakibat buruk di masa depan? Apa alternatif yang dimiliki oleh pihak
lain?
4. Legitimasi, Bagaimana mengajak masing-masing pihak
dalam mencapai kesepakatan? Siapa pihak yang lebih kuat? Siapa yang mengontrol
sumber daya? Siapa yang memegang peranan besar dalam proses ini?
5. Komunikasi, Apakah kedua belah pihak bersedia untuk
mendiskusikan dan mendengarkan? Apakah mungkin untuk diajak kompromi? Kemampuan
dalam memahami pihak lain dan fleksibilitas dalam komunikasi persuasi.
6. Hubungan, Apakah kedua belah pihak siap untuk
membangun hubungan operasional? Apakah ada masalah tersembunyi karena suatu
hubungan berdampak pada negosiasi? Bagaimana hubungan yang terjadi jika tidak
tercapai kesepakatan?.
7. Komitmen, Apa struktur komitmen dari kedua belah pihak?
Apa konsekuensinya jika menang atau kalah dalam proses negosiasi itu? Apakah
masing-masing pihak berkomitmen menjalankan kesepakatan? Kapan, dimana dan
siapa yang menjalankannya?
PERSUASIF
1.
Model Proses Komunikasi Persuasif
Untuk
mempermudah dalam mempelajari dan menganalisis komunikasi persuasif, seperti
halnya juga ilmu-ilmu yang lain, seringkali digunakan berbagai model. Model
adalah gambaran atau persamaan aspek-aspek tertentu dari peristiwa-peristiwa,
struktur-struktur atau sistem-sistem yang kompleks, yang dibuat dengan
menggunakan simbol-simbol atau objek-objek dengan berbagai cara sehingga
menyerupai sesuatu yang dibuat modelnya tersebut.
Komunikasi persuasif adalah suatu proses, yakni proses
mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku orang lain, baik secara verbal maupun
nonverbal. Proses itu sendiri adalah setiap gejala atau fenomena yang
menunjukkan suatu perubahan yang terus-menerus dalam konteks waktu, setiap
pelaksanaan atau perlakuan secara terus-menerus. Ada dua persoalan yang berkaitan
dengan penggunaan proses, yakni persoalan dinamika, objek, dan persoalan
penggunaan bahasa.
2.
Faktor Penghambat Persuasif
- Perbedaan status (Hambatan
Sosiologis); Komunikasi sering tidak tercapai, bila orang yang terlibat
memiliki perbedaan status sosial yang mencolok.
- Perbedaan Bahasa dan Budaya
(Hambatan Antropologis); Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses
transformasi nilai sosial budaya diantara orang yang terlibat. Komunikasi
dapat berjalan lancar, bila dilakukan oleh mereka yang berlatar budaya
sama, dimana penggunaan bahasa dan lambang yang sama akan mudah dipahami
diantara mereka.
- Hambatan Psikologis; Prasangka menjadi pembatas dalam berkomunikasi secara
terbuka, jujur, harmonis dan saling menghormati. Prasangka dalam
komunikasi sosial biasanya karena stereotyping; Kepentingan pribadi
(hidden agendas) komunikasi tidak berlangsung alamiah dengan
aliran pesan saling pengertian, bila satu pihak memiliki kepentingan yang
tidak mewakili kepentingan bersama; Apriori
terhadap perubahan komunikasi akan terhambat, bila khalayak
apriori terhadap setiap gagasan perubahan yang dirancang sebagai tujuan
komunikasi persuasif. Komunikasi ini harus dibangun atas dasar keterbukaan
dan saling menghargai setiap gagasan inovatif diantara orang yang
berkomunikasi; dan Pengalaman
Kepribadian dan perilaku umumnya dibentuk oleh pengalaman, baik yang
dialami secara sadar maupun tak disadari. Mereka yang melalui pengalaman
yang berbeda akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan komunikasi.
- Hambatan Semantik; Ketidakpahaman
terhadap penguasaan perbendaharaan kata dan tata bahasa dapat menimbulkan
miskomunikasi dan mispersepsi diantara orang yang berkomunikasi. Tujuan
komunikasi pun akan mengalami kegagalan karena adanya kesalahan pemahaman
tentang pesan yang disampaikan.
- Hambatan Ekologis; Hambatan ini
terjadi karena gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya
komunikasi. Hindarkan situasi dan kondisi lingkungan yang bising, tidak
nyaman dan mengganggu saat membangun proses komunikasi.
3.
Faktor Pemberhasil Persuasif
Segala
sesuatu pasti ada sebab-musababnya. Sama halnya komunikasi persuasif yang
memiliki penyebabnya. Penyebabnya ini yang dinamakan sebagai faktor-faktor yang
mempengaruhi. Komunikasi persuasif yang berhasil diterapkan, pasti memiliki
beberapa faktor. Dan faktor-faktor itu di antaranya :
· Seorang komunikator yang mempunyai kredibilitas tinggi
merupakan seorang komunikator yang mempunyai pengetahuan tentang apa yang
disampaikannya. Sehingga pesan akan tersampaikan secara jelas dan teratur.
· Pesan haruslah masuk akal agar dapat diterima oleh seorang
komunikan yang sebenarnya belum dipahami sama sekali olehnya. Baca juga: Teori Komunikasi Antar Budaya.
· Pengaruh lingkungan pun juga dapat mempengaruhi berhasil atau
tidaknya kegiatan komunikasi persuasfi ini. Karena, pengaruh lingkungan akan
memberikan atmosfir yang mana atmosfir tersebut dapat mempengaruhi pola pikir
seseorang, yaitu seorang komunikan. Baca juga: Komunikasi yang Efektif.
· Pengertian dan kesinambungan suatu pesan. Itu sebabnya, pesan
harus masuk di akal atau logika yang benar.
PERBEDAAN
PERSUASIF DENGAN NEGOSIASI
Meskipun
memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan keuntungan, namun persuasi dan
negosiasi memiliki beberapa perbedaan yakni :
1. Persuasi lebih kepada memberikan pengaruh yang dilakukan
salah satu pihak, sedangkan negosiasi lebih kepada keputusan yang dilakukan
karena hasil keputusan dari kedua belah pihak tanpa ada unsur pemaksaan atau
pengaruh.
2. Persuasi membiarkan orang lain (persuadee) bebas melakukan apapun yang mereka inginkan
setelah persuader berusaha
meyakinkan mereka, sedangkan negosiasi tidak diberikan kebebasan karena sudah
memutuskan apa yang harus dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama.
3. Persuader harus
mengumpulkan informasi dan fakta sebelum melakukan persuasi dengan orang
lain, sedangkan negosiasi tidak membutuhkannya karena mereka akan berhadapan
langsung dan mengeluarkan apa saja yang bisa dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam sebuah negosiasi.