Senin, 10 Juli 2017

Analisis Laporan Keuangan



Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kita beribu-ribu nikmat terutama nikmat islam dan ilmu pengetahuan sehingga dengan izinnya saya dapat menyelesaiakan salah satu tugas saya me-review presentasi teman saya. Sholawat serta salam marilah kita curah limpahkan kepada nabi besar umat islam Baginda Rasulullah Muhammad SAW kepada beliau, keluarga, para sahabat, dan tentunya kepada umat-umatnya yang senantiasa selalu istiqomah mengikuti ajarannya hingga akhir jaman.
Dengan adanya Postingan ini yang menjelasakan tentang “Analisis Laporan Keuangan” semoga dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Selamat membaca!!!....


ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Ø    Dasar-dasar Analisis Laporan Keuangan

1.     Kebutuhan Akan Analisis Kuangan
Menganalisis laporan keuangan berarti mengevaluasi tiga karakteristik dari perusahaan likuiditasnya,dan solvabilitasnya.

2.     Cara Menganalisis Laporan Keuangan
Beragam cara digunakan untuk mengevaluasi pentingnya data laporan keuangan. Tiga cara yang umum digunakan adalah Analisis Horizontal, Analisis Vertical dan Analisis Rasio.

1.     Analisis horizontal dilakukan dengan cara jumlah setiap akun laporan keuangan tahun berjalan dibandingkan dengan akun yang sama pada periode sebelumnya untuk mengetahui kenaikan atau penurunan yang terjadi pada akun tersebut. Kenaikan atau penurunan tersebut dibagi dengan akun periode sebelumnya dan dikali dengan seratus persen untuk mengetahui persentase kenaikan atau penurunan pada akun tersebut dan kenaikan atau penurunan jumlah pos dihitung sebagai persentase kenaikan atau penurunan.

2.     Analisis vertical  juga disebut analisis ukuran umum, adalah sebuah teknik untuk mengevaluasi data laporan keuangan yag menyatakan setiap pos dalam sebuah laporan keuangan sebagai presentase dari jumlah dasar.


3.     Analisi Rasio terbagi menjdi beberapa bagian diantaranya:
1)     Rasio Likuiditas (liquidty ratio) mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan untuk membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo dan memenuhi kebutuhan kas yang tak terduga (diluar prediksi perusahaan). Rasio-rasio yang dapat digunakan untuk menentukan kemampuan pembayaran utang jangka pendek perusahaan adalah rasio lancer,rasio cepat,perputaran piutang,dan perputaran persediaan.
2)     Rasio profitabilitas (profitability ratio) mengukur pendapatan atau keberhasilan operasi dari sebuah  perusahaan untuk periode waktu tertentu. Laba, atau kekeurangannya, memeranguhi kemampuan perusahaan unutuk memperoleh pendanaan utang dan ekuitas.
3)     Rasio solvabilitas (solvency ratio) mengukur kemampuan perusahaan untuk bertahan selama periode waktu yang panjang. Kreditor jangka panjang dan para pemegang saham utamanya tertarik pada kemampuan perusahaan perusahaa untuk membayar bunga pada saat jatuh tempo dan untuk membayarkan kembali jumlah pokok utang pada saat jatuh tempo.
4)     Operasi dalam pengehentian (discontinued operation) mengacu ke pelepasan sebuah segmen yang signifikan dari sebuah bisnis. Contohnya adalah penghapusan seluruh aktivitas dan penghilangan sejumlah kelas pelangggan.


Ø    Daya Laba dan Pos–pos yang Tidak Biasa
Daya laba berarti tingkat normal laba yang akan diperoleh dimasa depan. Perbedaan daya laba dan laba bersih terletak pada jumlah pendapatan, beban, keuntungan,dan kerugian yang tidak biasa. Para pengguna tertarik dengan daya laba karena hal tersebut membantu mereka menurunkan estimasi laba dimsa depan tanpa “gangguan” pos-pos yang tidak biasa.
1.     Pos-pos Luar Biasa          
2.     Perubahan dalam Prinsip Akuntansi
3.     Laba Komprehensif

Ø    Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan

1.     Estimasi artinya digunakan dalam menentukan penyisihan piutang tidak tertagih, depresiasi periodic, biaya garansi, dan kerugian kontinjensi.

2.     Biaya artinya Laporan keuangan tradisional didasarkan pada biaya perolehan dan tidak disesuaikan dengan perubahan tingkat harga.

3.     Metode Akuntansi Alternatif artinya Perusahaan beragam dalam penggunaan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Keragaman tersebut dapat menyulitkan perbandingan.


4.     Data yang Berbeda artinya Data akhir tahun pajak mungkin tidak sama dengan kondisi keuangan selama tahun tersebut. Perusahaan sering kali membuat akhir tahun  pajak yang sesuai dengan titik rendah pada aktivitas operasi atau pada tingkat persediaan. Maka, beberapa saldo (kas, piutang, utang, dan persediaan) mungkin tidak mewakili saldo pada akun-akun selama tahun tersebut.

5.     Keberagaman (Diversifikasi) perusahaan artinya Keberagaman dalam lingkungan global juga membatasi kegunaan analisis keuangan. Banyak perusahaan kini sangat beragam sehingga mereka tidak dapat digolongkan ke dalam satu industry tunggal

Ø  Contoh Soal
o   Soal
Contoh : Dari Neraca Perusahaan HASAN234 diketahui :
- Saham Rp420.000.000                     
- Mesin Rp250.000.000
- Laba ditahan Rp145.000.000         
- Bangunan Rp350.000.000
- Kas Rp25.000.000                           
- Tanah Rp100.000.000
- Piutang Dagang Rp75.000.000       
- Obligasi Rp180.000.000
- Barang dagangan Rp200.000.000

Hitunglah Solvabilitas Perusahaan menggunakan Rasio Modal dengan Aktiva!

o   Jawaban
Rasio Modal dengan Aktiva = (Modal Sendiri : Total Aktiva) x 100%
                                         = ((420.000.000 + 145.000.000) : (25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 + 250.000.000 + 350.000.000 + 100.000.000)) x 100%
                                                = (565.000.000 : 1.000.000.000) x 100%
                                             = 56,5%
                                             = 0,565 x

(artinya  Setiap Rp 1 total aktiva dibiayai dengan Rp0.565 modal sendiri, sedangkan Rp0.435 dari pinjaman.)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar